BNN Karawang Gencar Sosialisasi Bahaya Narkoba ke Pelajar dan Mahasiswa


Karawangexpresnews.com – Dalam rangka melanjutkan kegiatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) yang telah berlangsung pada Juni lalu, Badan Narkotika Nasional (BNN) kembali mengadakan kegiatan sosialisasi bahaya narkoba yang menyasar lingkungan pelajar dan mahasiswa. Kegiatan ini juga melibatkan berbagai elemen masyarakat, seperti tokoh agama, LSM, serta perwakilan dari SMP dan SMA.

AKBP Yuswandi menjelaskan bahwa sosialisasi ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman generasi muda tentang bahaya narkoba. "Kami mencoba mengenalkan bahayanya narkoba melalui pendekatan seni agar lebih mudah diterima oleh masyarakat, khususnya pelajar," ujarnya.

BNN juga menaruh perhatian terhadap penyebaran obat-obatan berbahaya seperti tramadol yang belakangan ramai digunakan di tengah masyarakat. "Kita sudah lakukan penangkapan dan koordinasi dengan Polres serta terus memantau peredarannya, jelas Yuswandi.

Ia menambahkan bahwa upaya rehabilitasi terhadap pengguna narkoba dilakukan melalui dua metode, yaitu rawat jalan dan rawat inap. "Untuk rawat jalan, kita tangani langsung di sini secara gratis. Sementara untuk rawat inap, karena Karawang belum memiliki fasilitas rehabilitasi, kita rujuk ke Ridho dan Rumah Sakit Jiwa di Cisarua, lanjutnya.

BNN Karawang juga tengah membentuk tenaga relawan anti narkoba di tingkat kecamatan dengan dukungan pemerintah daerah.

Dalam penanggulangan narkoba di kalangan pelajar, BNN rutin melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah, terutama saat masa penerimaan siswa baru. “Kami hampir setiap hari menerima permintaan sosialisasi dari sekolah. Bahkan sudah ada temuan pelajar SMP yang menggunakan hingga menjadi pengedar,” ungkap Yuswandi.

Ia juga mengingatkan kepada masyarakat bahwa proses rehabilitasi di BNN tidak dikenakan biaya. Kami tekankan bahwa rehabilitasi itu gratis. Tidak harus menunggu tertangkap. Kalau ada orang tua yang anaknya menggunakan, bisa langsung datang ke BNN untuk mendapatkan penanganan," tegasnya.

Menanggapi fenomena ibu-ibu yang terindikasi sebagai pengguna atau pengedar, BNN juga berjanji akan melakukan penyelidikan lebih lanjut.

Penekanan utama dari BNN Karawang adalah pencegahan, sosialisasi, dan rehabilitasi. Sejauh ini, sudah ada 32 orang yang berhasil direhabilitasi melalui program ini. “Kami ingin generasi muda kita siap dan sadar sejak dini tentang bahaya narkoba,” tutup AKBP Yuswandi. (Karda)