Karawang expres – Ancaman abrasi di pesisir Pantai Utara Kabupaten Karawang, Jawa Barat, semakin nyata. Ribuan hektare lahan sawah dan tambak kini tergerus air laut. Sebagian lahan bahkan sudah tidak bisa ditanami padi.
Kondisi ini mendapat perhatian serius dari Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Pipik Taufik Ismail, dari Fraksi PDI Perjuangan. Ia menegaskan, abrasi yang meluas tersebut tidak hanya merusak lahan pertanian, tetapi juga mengancam ketahanan pangan nasional.
Ribuan hektare sawah di Karawang rusak akibat abrasi. Air asin dari laut sudah masuk ke area pertanian, ini sangat mengkhawatirkan bagi produksi pangan," kata Pipik dalam pertemuan bersama Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jabar terkait pembahasan Rancangan KUA dan PPAS Tahun Anggaran 2026 pada Senin (29/9/2025) siang.
Abrasi ini kian meluas di daerah pesisir pantai Utara dari Kecamatan Pakisjaya, Desa Cemarajaya, Kecamatan Cilebar, Kecamatan Cibuaya, Desa Sungaibuntu, Kecamatan Pedes, hingga wilayah Cilamaya kini semakin tergerus air laut," ungkapnya.
Ia mendesak Pemerintah Provinsi Jawa Barat segera mengambil langkah konkret menanggulangi abrasi, mengingat Karawang merupakan salah satu lumbung padi terbesar di Indonesia.
"Jangan sampai kita terlambat. Jika dibiarkan, abrasi bisa memusnahkan lahan produktif dan menurunkan hasil panen petani," tegasnya.
(Aisah)