Akibat kejadian tersebut, seorang pengendara asal Bakansewi diduga khawatir mengalami patah tulang dan langsung dilarikan ke fasilitas kesehatan terdekat. Sementara itu, pengendara lain asal Kertamulya, Desa Balonggandu, mengalami luka lecet di bagian tangan dan kaki.
Warga sekitar menyampaikan bahwa perempatan ini memang kerap menjadi lokasi kecelakaan. Faktor utamanya adalah pengendara yang menyeberang tanpa melihat kondisi jalan atau kurang berhati-hati.
“Kami sebagai pengguna jalan berharap pemerintah setempat, khususnya Pemerintah Desa Mekarsari, mencari solusi agar perempatan ini tidak terus-menerus memakan korban. Karena sudah sering terjadi kecelakaan di sini,” ujar salah seorang warga.
Masyarakat mengusulkan agar pemerintah segera memasang rambu lalu lintas, kaca cembung, atau melakukan penataan ulang jalur di titik rawan tersebut sebagai langkah pencegahan.
(Aisah)